Data yang dimiliki oleh Kantor Manajemen Personalia Amerika
Serikat (AS) diduga telah dicuri oleh hacker, berpotensi mengorbankan
sekitar 4 juta data pribadi.
Mengutip laman Ubergizmo, Jumat (5/6/2015), Biro Investigasi
Federal (FBI) saat ini sedang menyelidiki masalah tersebut dan belum menentukan
siapa yang ada di balik peretasan ini.
Namun sejumlah pejabat meyakini bahwa hacker yang
berbasis di China berada di balik peretasan tersebut. Hingga saat ini proses
penyelidikan pun masih berlangsung.
"Kami mengambil semua potensi ancaman terhadap sistem
sektor publik dan swasta secara serius, dan akan terus menyelidiki dan meminta
pertanggungjawaban yang menimbulkan ancaman di dunia maya," kata FBI.
Pelanggaran ini mulanya dilaporkan pada April 2015, dimana
Kantor Manajemen Personalia bekerjasama dengan Departemen Keamanan Dalam Negeri
dan FBI. Kemudian, pada Mei 2015, Homeland Security memberikan informasi bahwa
ada data yang telah dicuri.
"Kami sangat serius dalam mengamankan informasi yang
tersimpan dalam sistem, dan berkoordinasi dengan mitra agen kami. Tim kami yang
berpengalaman akan terus mengidentifikasi untuk lebih melindungi data,"
ujar Direktur Kantor Manajemen Personalia, Katherine Archuleta.
Ketika diminta untuk mengomentari masalah ini, kedutaan China
di Washington tidak langsung memberikan tanggapan.
0 komentar:
Posting Komentar